Fitri Wulandari
08 Mei 2024
Shutterstock

Kenali Berbagai Warna BAB Bayi, Mana yang Normal?

 

Warna BAB bayi dan teksturnya, bayi dapat berubah, ini tergantung pada pola makan bayi Mums. Ada yang berwarna hitam kehijauan dan terasa lengket, kekuningan dan bertekstur lembut namun ada butiran, hingga kotoran bayi yang mengkonsumsi makanan padat yang memiliki lebih banyak zat dan bau yang lebih kuat.

 

 

Pada fase perkembangannya, bayi juga bisa mengalami sembelit dan diare, ini bisa dilihat dari warna BAB bayi Mums yang akan tampak berbeda dari biasanya. Yuk, kita belajar tentang warna BAB dan tekstur bayi.

Baca Juga : Kapan Bayi Mulai Merangkak? Berikut Cara Stimulasinya!

 

 

Seperti apa warna BAB bayi yang normal?

Kotoran bayi memiliki beragam warna dan tekstur, dan ini ada artinya lho Mums. Bahkan warna BAB bayi bisa menandakan ada masalah kesehatan pada bayi. Jadi memang penting buat Mums untuk memahami warna BAB bayi, dan juga teksturnya.

Mums, tidak dapat dipungkiri bahwa Buang Air Besar (BAB) adalah salah satu kekhawatiran paling umum yang kerap ditanyakan para orang tua kepada dokter anak. Bagi Mums yang baru pertama kali punya bayi, mungkin kadang galau melihat warna BAB bayi kok berbeda dari biasanya.  

 

 

Berikut ini adalah beberapa warna BAB bayi yang normal:

1. Warna BAB bayi baru lahir, hitam kehijauan

Mums mungkin akan terkejut saat mengetahui bahwa warna BAB bayi baru lahir yang normal itu ternyata sebenarnya sama sekali tidak terlihat normal.

 

 

Saat bayi Mums mengeluarkan BAB pertama, kemungkinan Mums akan menemukan kotoran yang tampak seperti lumpur lengket berwarna hitam kehijauan, bertekstur lengket menyerupai oli motor saat Mums membuka popoknya. Pup pertama bayi ini disebut mekonium.

 

 

Tekstur mekonium lengket karena terbuat dari lendir, cairan ketuban, sel-sel mati dan unsur lainnya yang tertelan bayi saat di dalam rahim. Mekonium ini tidak terlalu bau, jadi Mums mungkin tidak menyadari bahwa sudah waktunya Mums untuk mengganti popok.

 

 

Warna dan tekstur kotoran bayi kemudian mulai mengalami perubahan saat berusia 2 hingga 4 hari, dengan warna kotoran lebih terang agak hijau kekuningan dan tekstur yang tidak terlalu lengket. Warna BAB bayi yang bertransisi ini adalah tanda bahwa mereka sudah mulai mencerna Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula lebih awal dan saluran usus mereka pun berfungsi dengan baik.

 

 

2. Kuning, bayi yang diberi ASI

 

Warna BAB bayi yang diberi ASI, berwarna kuning atau agak hijau dan konsistensinya lembek atau kental. Cairannya mungkin cukup encer, sehingga menyerupai diare, meskipun diare pada bayi biasanya konsistensinya sangat cair. Warna dan tekstur kotoran bayi yang disusui biasanya terlihat seperti mustard dan mungkin ada tekstur bintik kecil seperti biji. Menariknya, baunya agak manis.

 

 

Ada banyak corak normal yang terlihat pada kotoran bayi yang disusui. Salah satu warna yang mungkin Mums lihat adalah lebih hijau, ini menandakan bahwa Mums kemungkinan mengkonsumsi sesuatu yang berbeda dari biasanya. Namun jika bayi Mums tidak menunjukkan gejala lainnya, tentunya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

 

 

3. Coklat pucat, warna BAB bayi yang diberi susu formula

 

Warna dan tekstur kotoran bayi yang diberi susu formula tentu memiliki perbedaan dengan bayi yang meminum ASI. Tekstur kotoran bayi yang diberi susu formula cenderung kental seperti selai kacang dengan spektrum warna cokelat dan pucat. Terkait warna kotoran bayi yang diberi susu formula, antara cokelat gelap hingga kuning kecokelatan atau bahkan cokelat kehijauan.

 

 

Konsistensi susu formula yang lebih kental tentu lebih sulit dicerna dibandingkan ASI, sehingga beberapa unsurnya akhirnya melewati sistem pencernaan bayi Mums. Perlu diketahui, kotoran bayi yang diberi susu formula juga memiliki bau yang lebih tajam dibandingkan kotoran bayi yang diberi ASI, namun baunya tidak terlalu menyengat jika dibandingkan kotoran bayi yang mengkonsumsi makanan padat.

 

 

Kendati demikian, Mums pasti bisa mengenali baunya. Jika suatu saat Mums memutuskan untuk mengganti merek susu formula, kemungkinan besar tampilan dan bau dari kotoran bayi Mums pun akan berubah.

 

 

4. Hijau, dari susu formula yang diperkaya zat besi

 

Warna BAB bayi hijau merupakan tanda adanya kandungan zat besi pada susu formula bayi Mums. Pada pencernaan bayi, zat besi dalam susu formula tidak mudah terserap seperti zat besi pada ASI, sehingga warnanya menjadi kehijauan.

 

 

Jika Mums memberikan suplemen zat besi kepada bayi Mums, warna BAB bayi bisa berubah menjadi hijau tua atau nyaris hitam. Namun ini jarang terjadi dan merupakan hal yang normal.

Perlu dicatat bahwa jika kotoran bayi terlihat kehitaman dan bayi tersebut tidak mengkonsumsi suplemen zat besi, maka sebaiknya Mums membawanya ke dokter. Karena jarang sekali darah pada feses bayi bisa mengubah kotoran menjadi berwarna hitam, yang disebut melena. Dokter anak dapat memastikan apakah ada kondisi yang harus dikhawatirkan.

 

 

5. Pucat atau putih seperti dempul, waspada gangguan empedu

Hati-hati saat warna BAB bayi pucat atau putih seperti dempul. Ini menandakan tidak adanya warna empedu yang mewarnai. Apabila keadaan ini terjadi, dapat dipikirkan kemungkinan adanya gangguan pada saluran empedu yang disebut sebagai atresia bilier. BAB berwarna seperti dempul ini merupakan keadaan yang serius dan harus segera dievaluasi oleh dokter untuk dipastikan penyebabnya.

 

Selain Warna BAB Bayi, Perhatikan Teksturnya!

Tidak selamanya tekstur BAB bayi itu cair dan lembek. Berikut ini beberapa tekstur BAB bayi yang Mums bisa pelajari.

1. Tekstur BAB bayi yang diberi makanan padat

 

Saat Mums mulai memperkenalkan bayi pada makanan padat seperti sereal bayi, bubur pisang dan sebagainya, Mums akan segera melihat perubahan warna dan tekstur kotoran bayi yang diberi makanan padat itu, terutama jika bayi Mums selama ini mengkonsumsi ASI.

 

 

Kotoran bayi yang diberi makanan padat cenderung berwarna cokelat atau cokelat tua dan memiliki tekstur lebih kental seperti selai kacang namun tetap lembek. Mums pun harus tahu bahwa kotoran bayi yang diberi makanan padat ini akan jauh lebih bau dibandingkan kotoran bayi yang diberikan ASI.

 

 

Konsistensi kotoran bayi Mums mungkin akan mengalami perubahan, tergantung pada apa yang baru saja mereka makan. Beberapa kotoran bayi mungkin terlihat keras dan teksturnya terasa seperti kerikil, sementara yang lain mungkin memiliki konsistensi kotoran yang encer dan tampak seperti mustard.

 

 

Kendati demikian, tidak ada yang perlu Mums khawatirkan, kecuali bayi Mums tampak mengejan atau tidak BAB selama lebih dari beberapa hari.

 

 

2. Bayi baru mencerna sebagian makanan

 

Mums, kadang kotoran bayi yang baru mencerna sebagian makanan mengandung potongan makanan yang dapat dikenali dan memiliki warna seperti pelangi, yakni merah, oranye hingga biru tua.

 

 

Ini bukanlah sesuatu yang perlu Mums khawatirkan. Karena warna merah itu mungkin berasal dari buah bit yang sebelumnya dikonsumsi, lalu oranye dari sayuran wortel, kemudian biru tua dari blueberry, bahkan kemungkinan Mums juga dapat melihat potongan kecil blueberry pada kotoran mereka.

 

 

Mums mungkin melihat hal ini karena makanan tertentu hanya dapat dicerna sebagian atau berjalan sangat cepat melalui usus, sehingga makanan tersebut tidak memperoleh waktu yang cukup untuk bisa terurai seluruhnya.

 

 

Hal ini juga terjadi saat bayi Mums mengkonsumsi satu jenis makanan dalam jumlah yang banyak atau tidak mengunyah makanan secara sempurna sebelum ditelan.

 

 

Waktu yang tepat untuk menghubungi dokter adalah jika kotoran bayi Mums selalu mengandung makanan yang tidak tercerna.

Dokter anak selanjutnya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah ususnya bisa menyerap makanan dan nutrisi secara baik.

 

 

3. Cair saat bayi mengalami diare

 

Warna dan tekstur kotoran bayi yang mengalami diare tentu tampak berbeda, terlihat sangat encer dan sepertinya lebih banyak mengandung air dibandingkan makanan padat. Warnanya pun bisa terlihat kuning, hijau atau cokelat dan sering kali merembes dari popoknya.

 

 

Mums, diare bisa menjadi tanda infeksi atau alergi. Jika hal ini berlangsung dalam jangka waktu lama tanpa diobati, dapat menyebabkan bayi mengalami dehidrasi. Maka Mums disarankan untuk membawa bayi ke dokter. Bawalah bayi Mums ke dokter, jika mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti menangis tanpa air mata, bibir kering, buang air kecil jarang. dan bayi terlihat lesu.

4. BAB bayi keras karena sembelit

 

Sembelit sering terjadi pada bayi yang baru diperkenalkan dengan makanan padat, atau bisa jadi merupakan tanda bahwa bayi Mums kurang mendapatkan serat dalam makanannya. Dokter anak mungkin akan menyarankan Mums untuk memberi air, pir atau jus plum pada bayi untuk membantu melancarkan segala sesuatunya.

 

 

Jika fesef bayi Mums keras dan terlihat seperti kerikil kecil, kemungkinan besar ia sedang mengalami sembelit. Bayi Mums mungkin terlihat sangat tidak nyaman saat BAB dan kotorannya pun mungkin akan berlumuran darah karena mengiritasi anus saat keluar.

 

 

Satu atau dua kali bayi BAB dengan tekstur kotoran seperti kerikil, belum menjadi suatu masalah. Namun jika sembelit tidak kunjung membaik, bayi mudah rewel atau Mums melihat darah di fesenya, maka sebaiknya Mums seger menghubungi dokter.

 

 

5. Ada lendir di fesef bayi

 

Warna dan tekstur kotoran bayi yang disertai lendir ini berwarna kehijauan dengan garis-garis mengkilat, ini mengindikasikan bahwa ada lendir di dalamnya. Hal ini terkadang terjadi saat bayi sangat ngiler, karena lendir dalam air liur sering kali tidak tercerna. Ngiler pun bisa menjadi tanda adanya gigi yang akan lepas.

 

 

Lendir dalam feses juga bisa menjadi tanda adanya infeksi atau alergi makanan. Meski jarang terjadi, hal ini dapat mengindikasikan bahwa bayi Mums tidak menyerap cukup nutrisi dari ASI atau susu formula. Jika lendiri disertai dengan gejala lainnya seperti diare dan demam, atau muncul pada popok bayi selama dua hari atau lebih, maka Mums dapat menghubungi dokter untuk melihat apakah ada masalah pada bayi Mums.

 

 

Mums, menjaga kesehatan anak tentu menjadi hal yang sangat penting bagi orang tua. Oleh karena itu, mempelajari seperti apa warna BAB bayi yang normal merupakan hal yang wajib dilakukan.

 

 

 

Referensi :

Babycenter. baby-poop-photos

  • # Bayi
  • # Feses Berwarna hitam
  • # Diare