Kenali Berbagai Risiko Kehamilan Usia Dini
Kehamilan remaja merupakan kehamilan usia dini yang penuh risiko. Selain mental yang belum cukup matang, begitu juga dengan organ reproduksinya yang masih berproses menuju kematangan. Artinya baik mental maupun fisiknya belum cukup siap untuk menjalani kehamilan.
Apalagi kehamilan butuh kesiapan mental dan fisik yang cukup. Agar kehamilan bisa berjalan lancar, sehat dan selamat. Baik ibu maupun janin yang dikandungnya. Karena itu kehamilan usia dini mesti dicegah sekuat tenaga.
Risiko Kehamilan Usia Dini
Dikatakan kehamilan usia dini bila terjadi pada wanita dengan rentang unsia 19 tahun atau lebih muda. Bila wanita sudah mengalami menstruasi, ketika itulah kehamilan bisa terjadi kapan saja ketika ia berhubungan seksual vaginal dengan pria.
Kehamilan membawa berbagai konsekuensi pada tubuh seorang wanita, di antaranya menstruasi terlewat atau sangat ringan, payudara terasa sakit, mual, muntah, pusing, pingsan, berat badan bertambah, cepat lelah, dan perut yang membesar.
Semua perubahan tersebut membutuhkan kesiapan fisik yang baik. Sayangnya dukungan fisik dan organ reproduksi yang matang, tidak dialami oleh remaja. Itu sebabnya, kehamilan usia dini sering kali membawa konsekuensi negatif pada tubuh remaja.
Berikut ini berbagai risiko kehamilan usia dini :
1. Preeklamsia
Tekanan darah tinggi pada kehamilan atau yang disebut preeklamsia dengan segala komplikasinya menjadi salah satu risiko kehamilan usia dini dibandingkan dengan wanita yang hamil di usia lebih dari 20 tahun.
2. Kelahiran premature
Selain bagi ibu, kehamilan usia dini juga berdampak buruk pada bayi yang dikandungnya. Sering kali melahirkan premature dan berat badan lahir rendah.
3. Mengalami anemia
Pada kehamilan usia dini, sangat berisiko mengalami anemia, yaitu berkurangnya jumlah sel darah merah yang dapat menyebabkan kelemahan dan memengaruhi perkembangan bayi.
4.Risiko kematian
Menurut WHO, komplikasi selama kehamilan atau persalinan adalah penyebab utama kematian secara global gadis usia 15 hingga 19 tahun. Risiko kematian inilah sebagai dampak paling buruk dari kehamilan usia dini yang mungkin saja terjadi pada remaja.
5. Problem psikologis
Kehamilan usia dini cenderung disembunyikan, karena merasa takut dan khawatir untuk memberi tahu keluarga atau teman. Akibatnya tidak ada pemeriksaan medis, juga dukungan moral yang dibutuhkan. Sebaliknya, kehamilan usia dini apalagi terjadi di luar pernikahan cenderung membuat remaja merasa terisolasi dan depresi.
6. Masalah ekonomi
Selain problem psikologis, kehamilan usia dini berimbas juga pada masalah ekonomi. Kehamilan usia dini membuat seseorang mesti keluar dari sekolah, pendidikannya terputus, masa depannya suram, dan berujung pada kemiskinan struktural.
7. Tindakan kriminal
Isolasi, depresi, dan kemiskinan akibat kehamilan usia dini, rentan berujung pada perilaku berisiko seperti tindakan kriminal. Dampaknya tidak hanya buat dirinya sendiri melaikan juga masyarakat. Karena merugikan orang lain.
Cegah Kehamilan Usia Dini Sekarang Juga
Beratnya risiko dari kehamilan usia dini, mestinya cukup membuat kita tergerak untuk mencegahnya sekarang juga. Jangan tunda, sebab kerusakan sistemik, baik fisik, mental, dan finansial, pada akhirnya dirasakan oleh banyak orang.
Berikut ini cara mencegah kehamilan usia dini yang bisa dilakukan segera :
1. Seks edukasi
Remaja belia perlu mendapatkan pemahanan seksual yang cukup termasuk kesehatan reproduksi Tujuannya agar mereka bisa melindungi dirinya dari kemungkinan risiko kehamilan usia dini melalui berbagai aktivitas seksual yang tidak aman dan belum waktunya dilakukan. Seks edukasi sangat dibutuhkan untuk remaja saat ini yang sudah begitu mudahnya terpapar informasi seputar aktivitas seksual.
2. Kontrol sosial
Ini tugas semua pihak terutama orang tua, keluarga, dan teman terdekat. Mengingatkan, memantau, dan mengontrol perilaku negatif yang cenderung menjerumuskan remaja pada akivitas seksual yang berisiko. Melalui pergaulannya, teman sebaya, kontrol sosial harus dilakukan agar terhindar dari kehamilan usia dini.
3. Komunikasi terbuka
Sebagai orang terdekat, keluarga terutama orang tua mesti jadi tempat yang nyaman bagi remaja bercerita. Sehingga anak tidak menutupi apapun dari orang tuanya. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak mampu mencegah tindakan berisiko seperti kehamilan usia dini.
Mums, itulah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan usia dini yang bisa dilakukan di rumah. Berbagai risiko kehamilan usia dini yang disebutkan di atas, mestinya menjadi pengingat untuk mencegah hal ini terjadi. Meskipun kehamilan usia dini bisa melahirkan bayi yang sehat, namun umumnya kehamilan usia dini sangat rentan mengalami berbagai problem kesehatan baik fisik, mental, maupun finansial.
Referensi :
Healthline.effect on tees mothers
Momjunction. effects of teen pregnancy on society
-
# Kehamilan
-
# Masalah Kehamilan