sanita dec
26 Maret 2024
shutterstock

Inilah Gejala Alergi Susu Sapi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Bayi Mums kerap muntah atau diare setelah mengonsumsi susu formula? Bisa jadi itu tanda alergi susu sapi. Kalau bicara alergi susu sapi, maka istilah paling tepat sebenarnya adalah alergi protein susu sapi. Karena kandungan protein pada susu sapi ini yang memunculkan reaksi alergi.


Alergi susu sapi bisa menimbulkan beberapa gejala, bisa di saluran cerna seperti muntah dan diare, di kulit berupa atopik atau kemerahan, atau di saluran napas berupa asma. Yuk, kenali lebih jauh tentang tanda alergi susu sapi dan cara mengatasinya. 


Apa yang Dimaksud Alergi Susu Sapi?

Meski lebih sering terjadi pada bayi, alergi susu sapi sebenarnya bisa dialami siapa saja dari ragam usia. Beberapa orang bisa mengatasinya tetapi sebagian lagi tidak bisa. Alergi susu sapi adalah kondisi ketika sistem kekebalan dalam tubuh bereaksi berlebihan pada protein susu sapi karena menganggap protein ini berbahaya bagi tubuh. Hal ini menimbulkan reaksi alergi.

 

Reaksi alergi susu sapi yang ringan dapat berupa ruam, gatal pada kulit atau tenggorokan, dapat juga berupa mata gatal atau berair. Sementara reaksi alergi parah (bisa terhadap makanan, serangga, atau obat-obatan) dapat berupa mual, diare, sulit bernapas, bengkak pada mata, lidah, atau wajah, pusing hingga pingsan.

 

Gejala yang parah dan tiba-tiba (anafilaksis) dapat mengancam jiwa terutama jika terjadi pembengkakan jalan napas atau penurunan tekanan darah yang tiba-tiba.

 

Alergi susu sebenarnya merupakan hal lumrah yang terjadi pada anak-anak. Dilansir dari Baby Center, sebanyak 2-3% anak di bawah usia 3 tahun menunjukkan gejala alergi susu sapi. Dikutip dari Healthline, menurut studi tahun 2016 yang diterbitkan British Journal of General Practice, setidaknya 7% bayi yang mengonsumsi susu formula mengalami alergi protein susu sapi. Masih dalam studi yang sama, sebesar 1% bayi yang disusui pun mengalami alergi susu sapi.

 

Namun meski menunjukkan gejala alergi, tidak lantas berarti mereka alergi susu. Bisa jadi mereka hanya mengalami intoleransi yang sama-sama menyebabkan masalah gastrointestinal. Untuk memastikannya sebaiknya Mums periksakan ke dokter anak ya.

 

Umumnya sebagian besar bayi yang mengalami alergisusu sapi atau intoleran terhadap susu formula akan sembuh di usia 18 bulan atau 2 tahun.

Cara Mangatasi Alergi Susu Sapi pada Bayi

Pertama pastikan dulu penyebab alergi atau tanda-tanda alergi yang muncul. Mums bisa berkonsultasi pada dokter anak. Selanjutnya dokter akan melakukan serangkaian tes pada anak, misalnya tes tinja, tes darah, tes kulit, hingga food challenge.

 

Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk memberikan susu formula yang bebas dari susu sapi, atau jika Mums yang menyusui, Mums disarankan untuk menghindari konsumsi susu sapi.

 

Perlu diketahui jika protein dari makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dapat muncul pada ASI dalam waktu 3-6 jam setelah dikonsumsi dan dapat bertahan hingga 2 minggu. Dalam hal ini mungkin dokter akan menyarankan diet eliminasi selama 1-2 minggu.

 

Meski alergi susu sapi, kemungkinan besar dokter juga tidak akan merekomendasikan susu kedelai. Mengapa? Kedelai juga dianggap makanan yang beralergi tinggi. Kemungkinan, jika bayi alergi susu sapi, maka ia juga akan alergi terhadap kedelai. Sebuah studi menunjukkan 8-14% bayi yang alergi susu sapi juga akan bereaksi terhadap kedelai.

 

Opsi lain adalah beralih pada susu formula yang dihidrolisis secara ekstensif atau formula yang berbasis asam amino dimana protein dipecah menjadi partikel-partikel sehingga lebih kecil kemungkinannya untuk memicu reaksi alergi. Pastikan konsumsi formula ini diawasi oleh dokter.

 

Jika bayi Mums mulai mengonsumsi makanan padat, cek selalu label makanan apakah mengandung susu atau tidak. Dalam beberapa kasus mungkin makanan tersebut tidak mengandung susu namun proses pembuatannya terkontaminasi susu karena diproses di fasilitas yang juga memproses susu. Pastikan Mums membaca label makanan dengan saksama ya.

 

Alergi susu sapi pada bayi dan anak membutuhkan ketelatenan dalam perawatan, dan Mums harus hati-hati mengatur apa saja yang dikonsumsi anak. Dengan prinsip menghindari alergen atau pemicu alergi, anak dengan alergi susu sapi bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal tanpa kekurangan nutrisi.

 

Referensi:


  • # Alergi
  • # Alergi pada anak
  • # TBN Kesehatan
  • # TBN Tumbuh Kembang
  • # Bayi
  • # TBN 0-6 Bulan
  • # Susu formula