Ella Nurlaila
10 Agustus 2024
pexels

Hubungan Seks Pasca Melahirkan, Berapa Lama Harus Menunggu?

Kehamilan dan persalinan banyak mengubah tubuh Mums, serta kehidupan seks Mums dan Dads. Perubahan hormonal pasca melahirkan dapat membuat jaringan vagina menjadi lebih tipis dan sensitif. Vagina, rahim, dan leher rahim Mums juga harus “kembali” ke ukuran normal. Dan jika Mums sedang menyusui, hal itu dapat menurunkan libido. Maka, hubungan seks pasca melahirkan bisa jadi bukan hal  mudah.


Singkatnya, tubuh Mums membutuhkan waktu istirahat setelah melahirkan. Jadi, kapan Mums dan Dads harus menunggu untuk melakukan hubungan seks pasca melahirkan?



Berapa lama Menunggu hubungan seks pasca melahirkan?


Tidak ada batasan waktu pasti yang menyebutkan berapa lama sebaiknya Mums dan Dads menunggu untuk berhubungan seks setelah melahirkan. Namun, sebagian besar dokter menyarankan wanita menunggu empat hingga enam minggu jika Mums melahirkan normal.


Setelah dokter memberi izin untuk melanjutkan aktivitas seksual, Mums mungkin masih perlu melakukannya secara perlahan. Ingat, selain pemulihan fisik, Mums juga akan menyesuaikan diri dengan aktivitas mengasuh bayi, kurang tidur, dan perubahan rutinitas rutin sehari-hari.


Mums mungkin juga perlu menunggu lebih lama jika mengalami robekan perineum atau episiotomi. Episiotomi adalah sayatan bedah untuk memperlebar saluran vagina. Kembali berhubungan seks terlalu cepat dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti pendarahan pasca melahirkan dan infeksi rahim.



Bagaimana persalinan mempengaruhi seks?

Hubungan seks setelah melahirkan akan terasa berbeda. Sebuah penelitian kecil pada tahun 2005 menemukan bahwa 83 persen wanita mengalami masalah seksual dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan pertama mereka.


Namun, jumlah tersebut terus menurun seiring bertambahnya bulan-bulan pasca kehamilan. Masalah paling umum saat berhubungan seks setelah melahirkan meliputi:


1. Vagina kering

Hormon memainkan peran besar dalam pemulihan pasca melahirkan dan kembalinya aktivitas seksual normal.


Beberapa hari setelah melahirkan, estrogen turun ke tingkat sebelum hamil. Jika menyusui, kadar estrogen mungkin turun di bawah tingkat sebelum hamil. Estrogen membantu memasok pelumasan alami pada vagina, sehingga rendahnya kadar hormon meningkatkan kemungkinan kekeringan pada vagina.


Jaringan vagina yang kering dapat menyebabkan iritasi, bahkan pendarahan, saat berhubungan seks. Hal ini meningkatkan risiko infeksi.


2. Jaringan vagina tipis dan tidak elastis

Persalinan sesar juga dapat mempengaruhi sensasi vagina. Masalah hormonal yang sama juga dapat membuat jaringan vagina menjadi kering dan tipis, sehingga mungkin menyebabkan hubungan seks yang menyakitkan.


Selain itu, Anda masih dalam masa pemulihan setelah operasi perut, jadi pastikan bekas sayatan telah sembuh dengan baik sebelum melanjutkan hubungan seks.



3. Robekan perineum atau episiotomi

Jika Anda mengalami robekan perineum atau episiotomi saat melahirkan normal, masa pemulihan Anda mungkin lebih lama. Berhubungan seks terlalu cepat dapat meningkatkan risiko infeksi.



4.  Otot vagina yang “longgar”

Persalinan normal dapat meregangkan otot-otot saluran vagina untuk sementara waktu. Otot-otot ini memerlukan waktu untuk memulihkan kekuatan dan stabilitasnya.


5. Kelelahan dan libido rendah

Aktivitas mengurus bayi baru lahir tentu membuat energi Mums, fisik, dan mental terkuras. Boro-boro memikirkan hubungan seksual. Dibutuhkan waktu sampai Mums kembali kepada kebugaran fisik dan mental untuk dapat menikmati hubungan seks pasca melahirkan. 


Tips kehidupan seks yang sehat bersama pasangan pasca melahirkan

Mums bisa memiliki kehidupan seks yang sehat dan memuaskan pasca kehamilan. Kiat-kiat ini mungkin bisa membantu:


1. Santai saja

Pada minggu-minggu pertama setelah Mums diperbolehkan berhubungan seks, tubuh mungkin belum siap untuk kembali melakukan aktivitas seperti sebelum hamil. Mums bisa melakukan keintiman dengan Dads tanpa hubungan seks, anggap sebagai pemanasan. Misalnya pijat.



2. Lebih banyak pemanasan

Berikan waktu pada vagina untuk menghasilkan pelumasan alaminya sendiri. Lakukan foreplay, cobalah saling masturbasi, atau lakukan aktivitas lain sebelum melakukan hubungan seks penetrasi.



3. Gunakan pelumas

Mums mungkin memerlukan sedikit bantuan pelumas saat hormon sedang menyesuaikan kembali. Carilah opsi berbahan dasar air. Pelumas berbahan dasar minyak dapat merusak kondom dan mengiritasi jaringan sensitif.



3. Latihan Kegel

Senam kegel membantu membangun kembali otot dasar panggul. Ini dapat membantu mengatasi masalah umum hubungan seks pascapersalinan, seperti inkontinensia. Melatih otot juga dapat membantu Mums mendapatkan kembali kekuatan dan sensasi pada vagina. Bangun stamina dengan melakukan penahan yang lebih lama.



4. Luangkan waktu untuk berhubungan seks

Dengan adanya bayi baru di rumah, Mums dan pasangan mungkin tidak punya banyak waktu untuk seks spontan. Luangkan waktu dan rencakanan waktu untuk hubungan intim. Dengan cara ini, Mums tidak akan terburu-buru atau cemas.


5. Bicaralah dengan pasangan

Seks setelah melahirkan itu berbeda. Berbeda memang menyenangkan dan mengasyikkan, tetapi Mums harus tetap berdialog terbuka dengan pasangan tentang apa yang dirasa baik dan apa yang tidak. Ini akan membantu Mums menikmati seks lagi dan memastikan Mums tidak mengalami rasa sakit saat berhubungan.



Kehamilan dan persalinan menyebabkan banyak perubahan fisik pada tubuh seorang wanita. Itulah mengapa penting untuk memberi waktu empat hingga enam minggu setelah melahirkan sebelum Mums melakukan hubungan seks kembali pasca melahirkan. 


Jika Mums mengalami rasa sakit atau gejala yang menetap, bicarakan dengan dokter. Hubungan seks pasca melahirkan yang menyakitkan mungkin merupakan tanda kondisi lain yang tidak berhubungan dengan pemulihan kehamilan.


Referensi:


  • # Seks
  • # Hubungan Intim