Hamil dengan IUD Terpasang, Apakah Aman?
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah salah satu alat kontrasepsi reversibel yang paling populer dan dapat diandalkan untuk mengatur jarak kelahiran. IUD merupakan alat kecil berbentuk T yang terbuat dari tembaga atau plastik, ada yang mengandung hormon, yang dimasukkan melalui serviks ke dalam rongga rahim dan dirancang untuk mencegah pembuahan.
Sekitar 10 persen wanita memilih jenis kontrasepsi ini karena risiko kehamilannya sangat rendah – kurang dari 1 persen per tahun. Banyak wanita memasang IUD segera setelah melahirkan sehingga mereka pulang dari rumah sakit dengan metode kontrasepsi yang mapan.
Namun, tidak ada bentuk kontrasepsi yang 100 persen efektif. Meskipun jarang terjadi, ada kemungkinan untuk hamil saat menggunakan IUD. Apa penyebab dan dampak hamil dengan IUS terpasang?
Risiko Kehamilan dengan IUD Terpasang
Dalam kasus yang jarang terjadi, kehamilan terjadi saat IUD terpasang, ada risiko bagi ibu hamil dan janinnya. Berikut ini beberapa kemungkinan kehamilan dengan IUD:
● Kehamilan intrauterin atau dalam rahim
Ini merupakan lokasi kehamilan yang normal untuk perkembangan kehamilan, yang memungkinkan pertumbuhan janin selama 9 bulan bisa berlajan dengan normal.
● Kehamilan Ektopik
Kehamilan terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di tuba falopi atau lokasi lain di luar rahim dan menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi ibu hamil.
Penggunaan IUD ini memang meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Karena IUD sangat efektif dalam mencegah kehamilan intrauterin, maka jika kehamilan terjadi, kemungkinan besar kehamilan terjadi di luar rahim. Namun, Mums tidak berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik hanya karena menggunakan IUD, jadi tidak perlu ragu menggunakannya.
Tanda Mums Hamil saat Menggunakan IUD
Ketika Mums curiga hamil padahal menggunakan IUD, pertama, lakukan tes kehamilan di rumah. Jika hasil tes negatif dan Mums masih khawatir, hubungi dokter untuk memastikan ada tidaknya kehamilan melalui tes tambahan jika dibutuhkan.
Jika hasil tes positif, segera ke dokter kandungan dan ginekolog dan jelaskan situasi yang Mums alami. Dokter dapat meminta USG dan melakukan pemeriksaan. Jika Mums mengalami nyeri panggul di sisi kanan atau kiri disertai pendarahan vagina dan tidak dapat segera diperiksa oleh dokter, sebaiknya langsung mengunjungi unit gawat darurat karena penyebabnya mungkin kehamilan ektopik.
Apakah IUD Harus Dikeluarkan?
Setelah kehamilan dikonfirmasi di rahim, maka dokter akan mencari benang IUD di serviks untuk kemungkinan mengeluarkan alat tersebut. Namun, ada kalanya dokter tetap membiarkan IUD terpasang selama kehamilan berjalan.
Ada pertimbangan yang dipilih oleh tenaga kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa risiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi kantung ketuban serta cairan ketuban sebelum melahirkan (korioamnionitis) secara signifikan lebih tinggi ketika IUD dibiarkan terpasang selama kehamilan dibandingkan dengan kehamilan di mana IUD dilepas.
Namun, meskipun melepas IUD lebih menguntungkan untuk kehamilan, risiko komplikasi kehamilan masih lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan yang terjadi saat tidak sedang menggunakan IUD. Kebanyakan tenaga kesehatan memilih melepas IUD jika benang IUD-nya terlihat melalui serviks, saat pemeriksaan kehamilan pertama.
Pada beberapa wanita, benang IUD menggulung ke dalam serviks. Ketika itu terjadi, terkadang dokter atau bidan harus menggunakan alat untuk menarik benang tersebut, atau menggunakan panduan USG untuk mengambil IUD. Namun, karena rahim telah tumbuh seiring dengan membesarnya janin, terkadang IUD tidak dapat dijangkau. Dalam kasus ini, petugas kesehatan akan membiarkan IUD tetap terpasang karena pencarian dan pengeluaran IUD dapat secara tidak sengaja melukai janin dalam rahim.
Biasanya pada kasus seperti ini, IUD baru ditemukan setelah melahirkan, ia menempal di plasenta, selaput ketuban, atau rahim.
Sedangkan untuk kasus kehamilan ektopik, tidak ada cara lain kecuali menghentikan kehamilan. Kehamilan ektopik berbahaya karena risiko tinggi berupa pecahnya tuba falopi dan menyebabkan perdarahan.
Itu tadi risiko kehamilan saat IUD terpasang. Meskpun begitu, jangan ragu menggunakan IUD. IUD merupakan bentuk kontrasepsi yang sangat bagus bagi banyak wanita, tetapi tidak ada kontrasepsi yang 100 persen efektif. Jika Mums mempertimbangkan untuk menggunakan IUD, bicarakan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya tentang apakah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif ini tepat untuk Mums.
Untuk mendapatkan artikel seputar perencanaan kehamilan, kontrasepsi atau kehamilan, Mums bisa mengunduhnya di aplikasi Teman Bumil. Mums juga kesempatan untuk mendapatkan konsultasi dengan para pakar yang kompeten di bidangnya atau dengan bergabung ke komunitas Teman Bumil.
Referensi:
-
# Kehamilan
-
# Kontrasepsi
-
# Keluarga Berencana
-
# TBMinggu10
-
# TB Kesehatan
-
# TBTrimester1
-
# Fertilitas