Ella Nurlaila
17 Februari 2025
Shutterstock

Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Cabut Gigi Saat Hamil

Mengalami masalah gigi saat tidak hamil saja sudah merepotkan, apalagi saat hamil. Tapi kadang masalah gigi saat hamil memang tidak bisa diprediksi, dan kadang berujung Mums harus mencabut gigi saat hamil. Daripada Mums susah makan, selalu nyeri, yang akan berdampak pada pemenuhan nutrisi saat hamil. 


Banyak ibu hamil yang belum menyadari bahwa selama hamil, cek rutin ke dokter gigi itu penting, agar tidak timbul masalah besar pada gigi. Selain tentu saja penting untuk menjaga kebersihan gigi setiap hari.


Ketika ibu hamil harus mencabut gigi, bagaimana dengan tindakan anestesi, sinar-X, dan obat pereda nyeri, apakah aman?


Baca juga: Cara Cegah dan Mengatasi Sakit Gigi Saat Hamil


Mengapa perawatan gigi rutin penting selama kehamilan

Perawatan gigi rutin penting bagi semua orang,apalagi bagi ibu hamil yang memiliki risiko lebih tinggi masalah gigi seperti gigi berlubang dan radang gusi.


Hormon yang berubah membuat seorang wanita rentan terhadap pembengkakan dan peradangan pada gusi. Gejala kehamilan seperti dan mual di pagi hari dapat membawa bakteri abnormal ke mulut dan menimbulkan masalah pada gigi.


Mungkin kalau sekadar gusi bengkak, Mums masih bisa menahannya. Tetapi jika tidak segera mengatasinya, masalah tersebut dapat menjadi masalah yang cukup besar, di mana gigi menjadi goyang san tanggal atau harus dicabut.


Apakah cabut gigi sebaiknya ditunda hingga setelah melahirkan?

Jujur saja, saat ini banyak penyedia layanan kesehatan selain dokter obgyn yang merasa cemas saat merawat gigi ibu hamil. Meskipun mereka ahli di bidangnya, mereka mungkin tidak memiliki banyak pengalaman dengan kehamilan, dan tidak berani merekomendasikan untuk cabut gigi karena khawatir  membahayakan ibu hamil dan janinnya.

 

Terkait hal ini memang ada benarnya. Beberapa penelitian menyarankan agar menunda mencabut gigi sampai ibu melahirkan, jika masalah giginya masih bisa diatasi tanpa mencabutnya. 


Alasannya, ada sedikit risiko saat menjalani prosedur medis selama kehamilan. Misalnya paparan sinar rontgen saat foto gigi. Namun, ada suatu kondisi di mana mencabut gigi saat hamil lebih bermanfaat daripada risiko lebih besar jika menundanya. 


Hal ini karena kerusakan gigi yang buruk dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya. Ditambah lagi, infeksi di mulut yang tidak diobati dapat menyebar, membuat ibu hamil malah berisiko infeksi atau risiko kerusakan permanen pada gigi atau gusi.


Jika ini yang terjadi, mau tidak mau, ibu hamil harus melakukan pencabutan gigi di masa kehamilan. 



Tips agar aman mencabut gigi saat hamil


Secara umum, sebagian besar prosedur perawatan gigi aman selama kehamilan, kecuali mungkin pemutihan gigi. Jadi termasuk pencabutan gigi bungsu pun aman, meskipun sebagian besar dokter gigi lebih suka menunda jenis prosedur ini sebagai bentuk kehati-hatian selama gigi bungsu tidak menyebabkan komplikasi.


Namun, jika gigi bungsu atau gigi lainnya sudah tidak bisa diselematkan dan menimbulkan risiko infeksi, gigi tersebut dapat dan harus dicabut selama kehamilan.Berikut hal yang perlu dipertimbangkan:



1. Trimester terbaik untuk melakukan pencabutan

Trimester kedua adalah waktu terbaik untuk prosedur perawatan gigi yang tidak darurat, termasuk mencabut gigi. 


Trimester pertama sebaiknya dihindari karena ada faktor keamanan, di mana di masa ini janin sedang mengalami perkembangan krusial pada organ-organ pentingnya. Sedangkan jika dilakukan pada trimester ketiga, ada rasa tidak nyaman untuk berbaring telentang dalam waktu lama selama selama prosedur pencabutan gigi,


Namun, jika Mums mengalami keadaan darurat gigi, maka bisa dilakukan saat itu juga tanpa mempertimbangkan ada di trimester berapa.


2. Rontgen 

Biasanya, pencabutan gigi memang memerlukan rontgen untuk foto gigi sebelum dicabut. Meskipun rontgen gigi biasanya ditunda hingga setelah kehamilan, sebagai bentuk kehati-hatian, bukan berarti rontgen gigi tidak aman.


Satu kali rontgen saja tidak mengandung cukup radiasi untuk membahayakan ibu hamil dan janin. Ditambah lagi, dokter gigi akan membekali pasien dengan baju pelindung radiasi untuk meminimalisasi paparan radiasi serendah mungkin.


Bahkan jika pencabutan gigi bukan hal yang kompleks, dokter gigi kadang melewatkannya jika pasiennya tengah hamil. Tapi jangan khawatir, dokter pasti tidak akan melakukannya jika tidak aman,


3. Anestesi 

Saat prosedur pencauta gigi dilakukan, biasanya akan diberikan anestesi lokal dengan cara disuntikkan melalui jarum suntik ke satu bagian gusi. Jadi, tidak mengalir melalui aliran darah dan sangat aman untuk prosedur perawatan gigi di masa kehamilan.


4. Obat Pereda Nyeri

Sebagian besar obat antinyeri yang diberikan adalah parasetamol karena paling aman untuk ibu hamil, setelah prosedur pencabutan gigi. Obat ini adalah satu-satunya pereda nyeri yang dijual bebas yang disetujui untuk digunakan selama 9 bulan kehamilan karena cenderung efektif dan tidak berbahaya bagi janin.



Mums tidak perlu khawatir jika diminta melakukan pencabutan gigi saat hamil karena dokter pasti sudah mempertimbangkan risiko dan manfaatnya. Cara terbaik untuk menghindari pencabutan gigi, apalagi selama kehamilan, adalah dengan menjaga kebersihan mulut yang baik. Sikat gigi dua kali sehari, bersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya sekali, dan jangan tidur dengan gigi kotor. 


Dapatkan artikel lain seputar kehamilan dan masalah kehamilan di aplikasi Teman Bumil, Masuk juga di komunitasnya ya, banyak aktivitas dan edukasi penting bersama ahlinya. 


Referensi:

  • # Kehamilan
  • # Kesehatan gigi