Ciri-ciri Keluarga Toksik Menurut Ahli!
Meskipun setiap keluarga pasti pernah mengalami masa-masa sulit, ada beberapa kasus dimana kesulitan ini berubah menjadi suasana toksik. Lalu, apa sih ciri-ciri keluarga toksik? Berikut penjelasannya!
Baca juga: Tes: Apakah Kamu Sudah Puas dan Bahagia dengan Kehidupan!
Dampak Keluarga Toksik pada Kesehatan Mental Seseorang
Berada di dalam lingkungan toksik atau keluarga toksikmulai dari masa kecil hingga dewasa lama kelamaan akan berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Menurut ahli, berada di dalam keluarga toksik bisa menyebabkan seseorang merasa depresi, cemas, dan memendam perasaan di dalam rumah sendiri.
Selain itu, memiliki keluarga toksik juga secara negatif memengaruhi cara seseorang memberikan penghargaan diri, self-esteem, kepercayaan diri, dan caranya mencintai diri sendiri.
Seringkali ketika seseorang berada di dalam keluarga yang toksik atau ada anggota keluarga yang toksik , maka pasti lingkungannya juga toxic, sehingga memengaruhi pendapat orang tersebut tentang rumah, keluarga, dan dunia pada umumnya.
Untuk dampak jangka panjangnya, memiliki keluarga toksik bisa membuat seseorang sulit dekat dengan orang lain, sehingga dapat menyabotase hubungan sendiri dan sulit memercayai orang lain.
Baca juga: 5 Jenis Otak Penentu Kepribadian, Apa Jenis Otak Kamu?
Ciri-ciri Keluarga Toksik
Berikut ciri-ciri keluarga toksik yang perlu diketahui:
1. Mereka Melakukan Kekerasan
Melakukan segala jenis kekerasan, baik fisik, mental, atau emosional, merupakan tanda seseorang itu toksik. Siapapun yang menggunakan kata-kata verbal untuk membuat anggota keluarga lain merasa buruk maka ia merupakan orang toksik . Melakukan kekerasan fisik, meskipun tidak ditujukan kepada Kamu sekalipun, misalkan memukul tembok, sudah termasuk red flag.
2. Kamu Merasa Depresi dan Cemas Ketika Berada di Sekitarnya
Ciri-ciri keluarga toksik lainnya berkaitan dengan bagaimana perasaan Kamu ketika berada di sekitar mereka. Perasaan ini bisa beragam, mulai dari depresi hingga kecemasan, bisa juga penghargaan diri yang rendah dan merasa tidak nyaman.
3. Selalu Mengkritik atau Menyalahkan Kamu
Jika ada anggota keluarga yang selalu mengkritik atau menyalahkan Kamu serta tidak pernah mengakui kesalahan, maka ini juga termasuk ciri-ciri keluarga toksik. Mereka selalu bersikap seperti korban dan mengatakan bahwa semuanya kesalahan Kamu. Mereka juga selalu menghindari tanggung jawab.
4. Manipulatif
Orang yang toksik juga kebanyakan manipulatif. Sikap manipulatif bisa berupa banyak hal. Mereka bisa melakukan gaslighting (tindakan memanipulasi dengan memaksa seseorang untuk mempertanyakan pikiran dan perasaan yang dialami sehingga membuat orang tersebut tidak yakin dengan dirinya sendiri), membuat Kamu merasa bersalah, atau secara umum memiliki perilaku mengontrol.
5. Menghukum Secara Keras Tanpa Alasan
Disiplin sangat penting dalam parenting, namun jika sikap disiplin yang dilakukan terlalu keras, maka ini juga bisa menjadi tanda toksik. Orang tua yang toksik memberikan hukuman terlalu keras pada anak ketika ia tidak mengikuti aturan. Sebagai contoh, Kamu tidak mengangkat telpon Ayah atau Ibu, sehingga membuat mereka bersikap pasif agresif selama berminggu-minggu.
6. Tidak Dapat Diprediksi
Tidak dapat diprediksi juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri keluarga toksik. Pada satu waktu segalanya baik-baik saja dan semuanya tersenyum dan saling tertawa, namun begitu Kamu melakukan suatu hal, semuanya berubah negatif.
7. Mengabaikan Kebutuhan Kamu
Rumah seharusnya menjadi tempat di mana Kamu bisa istirahat, melengahkan diri, dan mengekspresikan kebutuhan. Jika hal ini tidak ada dan rumah rasanya bukan tempat yang aman untuk kebutuhan Kamu, maka ini mengindikasikan Kamu berada di dalam yang keluarga toksik.
8. Ada Kompetisi
Keluarga toksik juga bisa memicu timbulnya kompetisi atau persaingan yang tidak sehat, khususnya di antara saudara kandung. Perfeksionisme bisa memicu kekerasan emosional, dan membanding-bandingkan antara kakak dan adik bisa menyebabkan dampak negatif pada mereka.
9. Memiliki Sikap Mengontrol
Perilaku mengontrol biasanya merupakan ada pada orang tua dan ini merupakan pertanda perilaku toksik. Contoh perilaku mengontrol diantaranya meremehkan pilihan orang lain, memiliki standar terlalu tinggi, dan rasa sayang bersyarat.
Baca juga: Waspada Imbas Kenaikan BBM Picu Stres!
Sumber:
MindBodyGreen. 9 Signs Of A Toxic Family & How To Deal With It, From Therapists.
-
# Kesehatan Mental