Eka Amira
12 Februari 2025
shutterstock

Cara Mendidik Anak Agar Menjadi Individu yang Tangguh!

Semua orangtua ingin anak-anaknya tumbuh menjadi individu yang tangguh. Anak-anak yang bermental tangguh lebih siap menghadapi masa-masa sulit dan tantangan apa pun dalam hidup.

Namun, membentuk mental anak yang tangguh bukanlah tentang bertindak keras atau menekan emosi. Anak-anak yang tangguh adalah mereka yang memiliki keberanian serta kepercayaan diri untuk mencapai potensi maksimal mereka. Sebagai orangtua, ada beberapa hal yang bisa Mums lakukan agar anak jadi tangguh.

Baca juga: 10 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Bertanggung Jawab

Agar Anak Jadi Tangguh

Mendidik anak yang tangguh bukanlah dengan kekerasan, ya, Mums. Sebaliknya, anak yang tumbuh menjadi kuat dan tangguh adalah mereka yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari orangtuanya. Berikut strategi agar anak jadi tangguh.

1. Selalu optimis

Sikap dan emosi itu menular, ya, Mums. Karenanya, penting bagi orangtua untuk memberikan teladan perilaku yang baik kepada anak-anaknya. Ini termasuk optimisme, yang merupakan komponen kunci kekuatan mental.

Anak-anak yang optimis merasa lebih memiliki kendali atas diri mereka sendiri dan biasanya lebih percaya diri ketika menghadapi tantangan baru. Optimisme dapat dipelajari dan diajarkan, jadi pastikan Mums selalu memberikan afirmasi dan menunjukkan sikap positif di depan si kecil.

2. Jangan menuntut kesempurnaan

Wajar setiap orangtua mengharapkan anak-anaknya berprestasi dan menjadi lebih baik. Akan tetapi, mengharapkan anak menjadi sempurna justru akan menjadi bumerang. 

Ajari anak bahwa kegagalan itu wajar. Tidak menjadi nomor satu itu bukanlah masalah. Normal untuk tidak menjadi hebat dalam segala hal yang mereka lakukan.

Anak-anak seharusnya diajari untuk menjadi versi terbaik dari dirinya, bukan menjadi sempurna. Menuntut anak untuk hebat dalam segala hal akan membuat mereka selalu membandingkan diri dengan orang lain dan mudah merasa tertekan.

3. Tunjukkan pada anak cara menghadapi ketakutan

Jika anak selalu menghindari sesuatu yang membuat mereka takut, mereka tidak akan pernah belajar mengatasi perasaan tidak nyaman. Entah anak takut pada orang baru, kegelapan, atau apa pun, dampingi anak menghadapi ketakutannya selangkah demi selangkah.

4. Ajarkan keterampilan pengaturan emosi

Kemarahan, kesedihan, kekecewaan, adalah emosi yang normal. Semua orang pernah merasakan emosi tersebut, termasuk anak-anak.

Jangan menenangkan anak ketika sedang marah atau menghiburnya setiap kali sedih. Sebaliknya, ajari mereka cara mengatasi emosi yang tidak nyaman sehingga mereka tidak bergantung pada orang lain untuk mengatur suasana hatinya. Anak-anak yang memahami perasaannya dan mengetahui cara menghadapinya akan bisa bersikap baik dalam segala situasi.

5. Dorong self-talk yang sehat

Sulit bagi anak-anak untuk memiliki mental yang tangguh jika mereka sering dibombardir dengan kata-kata yang merendahkan atau meramalkan akibat buruk yang akan terjadi. Ajari anak untuk tidak terpaku pada pikiran negatif dan mulai berpikir lebih realistis. Mengembangkan pandangan yang realistis dan optimis dapat membantu anak-anak melewati masa-masa sulit dan bersiap menghadapi apa pun yang akan terjadi.

6. Ajari anak untuk selalu bersyukur

Rasa syukur adalah solusi efektif untuk mengatasi rasa putus asa, iri, kecewa, sedih, dan kebiasaan buruk lainnya yang dapat menghalangi anak untuk membangun mental yang tangguh. Bantulah anak menyadari semua hal baik yang ia dapatkan. Dengan demikian, bahkan saat sedang dalam keadaan terburuknya, mereka akan melihat bahwa ada banyak hal baik untuk disyukuri. Rasa syukur juga dapat meningkatkan mood anak, motivasi, dan mendorong pemecahan masalah secara proaktif.

7. Ajari anak tanggung jawab

Banyak orangtua tidak membiarkan anaknya membantu pekerjaan rumah, tidak membereskan mainannya, atau menonton TV seharian karena tidak ingin membebani anak dan ingin mereka memiliki masa kecil yang riang. Sayangnya, kebiasaan ini akan membuat anak tidak belajar tanggung jawab.

Perlu Mums ketahui, anak-anak yang melakukan tugas sesuai usianya tidak akan terbebani secara berlebihan. Sebaliknya, mereka mendapatkan kekuatan mental yang mereka perlukan untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Agar anak jadi tangguh, dibutuhkan komitmen dan konsistensi dari orangtua. Dengan komunikasi yang teratur, berlatih ketika situasi sulit muncul, dan berupaya membangun kepercayaan diri, anak akan tumbuh dengan mental yang kuat dan tangguh.

Referensi

  • # Parenting
  • # Psikologi Anak
  • # TBN 3 Tahun