Ella Nurlaila
11 Mei 2024
shutterstock

Manfaat dan Cara Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Remaja

Untuk Mums yang punya anak remaja, sini merapat! Ketahuilah bahwa mereka perlu mendapatkan informasi seputar edukasi kesehatan reproduksi remaja. Dan salah satu sumber informasi yang terpercaya bagi anak-anak adalah orang tuanya sendiri. 


Itulah sebabnya memberikan edukasi kesehatan reproduksi remaja menjadi tanggung jawab orang tua. Yuk, mulai dari sekarang pastikan anak-anak mendapatkan pemahaman yang tepat seputar kesehatan reproduksi. Agar ia bisa melindungi diri sendiri dari risiko kejahatan seksual maupun penyakit yang mungkin terjadi akibat ketidaktahuan akan kesehatan reproduksi. 


Manfaat Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja 

Mums, ada sejumlah manfaat yang didapat dari melakukan edukasi kesehatan reproduksi remaja ini. Dan manfaat tersebut tidak hanya dirasakan oleh si anak melainkan juga orang tuanya. Berikut ini manfaat edukasi keseharan reproduksi remaja : 


Dengan pemahaman yang cukup, ditunjang oleh kemampuan dan kepercayaan diri anak, hal ini akan memberikan ketenangan pada orang tua dalam melepas anaknya bergaul dengan teman sebaya, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. 


Dalam pergaulannya remaja kadang dihadapkan pada kondisi sulit terkait kesehatan seksual. Informasi yang masif seputar kesehatan reproduksi, tekanan teman sebaya, dan ketidakmampuan maupun ketidakpercayaan dirinya dalam bersikap atau mengambil keputusan, menjadi salah satu alasan mengapa edukasi kesehatan reproduksi remaja sangatlah penting dilakukan. 


Tingginya risiko kejahatan seksual selalu mengintai di manapun remaja berada. Kendati banyak remaja beralih ke media sosial untuk mendapatkan informasi terpercaya, namun bertanya dan berdiskusi kepada orang tua tetaplah menjadi cara yang lebih baik dan lebih aman tentunya. Sebab orang tua punya tanggung jawab moral dan kepentingan melindungi buah hatinya. 



Bagi si anak, ia merasa beruntung mendapatkan kepercayaan dari orang tuanya dan jadi ajang pembuktian bahwa dirinya sudah cukup dewasa untuk bersikap dan punya cara tersendiri dalam melindungi dirinya terhadap ancaman pelecehan seksual. 


Anak yang sudah mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi remaja akan bisa menyampaikan informasi tersebut kepada teman sebayanya, sehingga ia turut berkontribusi melindungi dan menurunkan risiko kejahatan seksual yang mungkin terjadi dalam lingkaran pergaulannya. 


Tentu saja, tidak hanya orang tua, tugas memberikan edukasi kesehatan reproduksi remaja juga menjadi tanggung jawab pihak sekolah, pemerintah dan semua yang terlibat di dalamnya seperti LSM, komunitas, juga swasta. Edukasi ini penting guna mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan terutama tindakan kriminal terkait kejahatan seksual. 



Cara Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja 

Salah satu tantangan terbesar edukasi kesehatan reproduksi remaja adalah memastikan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi dan pendidikan serta penanganannya. Di sinilah orang tua dituntut untuk bisa memiliki pengetahuan dasar seputar kesehatan reproduksi, sehingga bisa melakukan edukasi kesehatan reproduksi remaja kepada buah hatinya. 


Berikut ini cara edukasi kesehatan reproduksi remaja : 


1. Penjelasan tentang menstruasi

Ketika anak perempuan menyampaikan bahwa ia baru saja mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Di sinilah Mums bisa menjelaskan tentang menstruasi dengan segala risiko dan problematikanya. Sehingga anak mendapatkan informasi yang benar yang menjadi bekal untuk melindungi dirinya di kemudian hari. 


2. Lakukan dengan cara yang santai tanpa menggurui

Gunakan bahasa yang mudah dipahami, jangan lagi menggunakan kata-kata kiasan yang membingungkan. Justru kenalkan anak pada istilah-istilah kesehatan reproduksi yang lazim dibicarakan. Hal ini tentu saja membuatnya percaya diri karena mendapatkan wawasan baru. 


3. Cari momen yang tepat

Gunakan momen santai untuk menyampaikan edukasi kesehatan reproduksi remaja di rumah seperti selesai makan bersama, saat merapikan tempat tidurnya, atau ketika anak hendak minta izin untuk bepergian dengan teman-temannya. 


4. Lakukan bertahap

Berikan edukasi kesehatan reproduksi remaja secara bertahap tapi konsisten. Sampaikan informasi sedikit demi sedikit, agar bisa lebih fokus. Jangan menyampaikan terlalu banyak informasi di saat yang sama. Hal ini akan membuat remaja menolak secara frontal karena menurutnya membosankan. 


Mums, remaja menghadapi dunia yang berubah begitu cepat. Pastikan ia memiliki bekal yang cukup melalui edukasi kesehatan reproduksi remaja dari rumah sendiri melalui orang tua maupun orang dewasa lainnya seperti kakek, nenek, kakak. Dengan bekal yang cukup ini remaja akan mampu melindungi diri dan orang-orang terdekatnya. 


 

Referensi : 

Nationalhealtfoundation. importance sexual health education

  • # Kesehatan Reproduksi
  • # Reproduksi