Balita Suka Menggigit? Begini Cara Menghentikannya
Ada banyak cara yang digunakan balita untuk mengekspresikan apapun yang ingin dipelajarinya, satu diantaranya melalui cara menggigit. Lalu apakah semua balita suka menggigit?
Mums, alasan mengapa balita suka menggigit adalah karena kelompok anak ini, terutama yang berusia 1 tahun sedang berupaya mempelajari dunia sekitarnya. Mereka kerap menggunakan gigi dibandingkan lidahnya untuk merasakan apapun yang ingin diketahui. Yuk kita ketahui lebih dalam mengenai kebiasaan ini dan bagaimana cara menghentikannya.
Balita suka menggigit, normal
Bayi dan balita, umumnya menggunakan mulutnya untuk merasakan sesuatu. Hingga saat giginya muncul, maka mereka akan menggunakan gigi untuk mempelajari dunia di sekitarnya. Namun sebagai orang dewasa, tentu Mums akan merasa kebingungan mengapa balita Mums tiba-tiba mulai menunjukkan kebiasaan suka menggigit.
Pada fase ini bahkan terkadang Mums berupaya mencari cara untuk menghentikan perilaku ini dengan alasan Mums khawatir sang anak akan melukai diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Tenang saja ya Mums, menurut ahli, perilaku balita suka menggigit sangat umum dilakukan anak pada kelompok usia ini, meskipun ini bukan merupakan hal yang mereka inginkan.
Terkadang mereka bisa secara tiba-tiba menggigit badan orang yang ada di dekat mereka atau bahkan menggigit Mums saat sedang menyusui, namun perilaku tersebut sebenarnya tidak berbahaya, karena biasanya balita suka menggigit untuk mengekspresikan apa yang dirasakannya seperti marah, penasaran bahkan frustasi.
Menggigit mungkin menjadi cara efektif balita dalam berkomunikasi, karena mereka belum memiliki kemampuan bahasa untuk bisa memberitahu Mums mengenai apa yang mereka inginkan. Jika Mums kini tengah menghadapi balita yang menunjukkan perilaku seperti ini, berikut ini penyebab serta beberapa tips bagaimana cara menghentikan kebiasaan barunya itu.
Penyebab Balita suka Menggigit
Untuk mengetahui penyebab mengapa balita suka menggigit, Mums bisa memulainya dengan memahami mengapa mereka tiba-tiba terpaksa menggunakan giginya.
1. Membantu mempelajari dunia
Dalam sebagian besar kasus, perilaku balita suka menggigit ternyata dapat membantu mereka dalam mempelajari dunia dan biasanya hanya sebagai salah satu bentuk eksplorasi sensorik.
2. Membantu balita dalam berkomunikasi
Perilaku menggigit dapat membantu balita dalam berkomunikasi, karena mereka sangat sulit mengekspresikan perasaan lantaran belum mampu memahami dirinya secara verbal.
Mums, balita belum memiliki kemampuan bahasa untuk bisa mengungkapkan perasaannya. Sehingga mereka akan menunjukkannya melalui cara menggigit demi bisa mengungkapkan kegembiraan atau sikap frustasi, cemas maupun bosan.
3. Cara balita mempertahankan diri
Penyebab lainnya mengapa balita suka menggigit adalah karena mereka ingin mempertahankan apa yang dimiliki. Terkadang, ini merupakan suatu keluhan bahwa mungkin ada anak lainnya yang mengambil botol milik mereka, membuat mereka tersandung atau menarik rambutnya.
Tidak menggigit seseorang saat kita merasa gemas tentu memerlukan pengendalian diri. Dan pada usia ini tentu balita belum mampu mengendalikan emosinya. Ini bisa menjadi jawaban mengapa banyak balita suka menggigit saat berada di tempat penitipan anak.
4. Mereka bereksperimen
Menggigit adalah salah satu cara balita dalam bereksperimen terhadap sebab dan akibat. Apakah Mums pernah bertanya-tanya mengapa ada begitu banyak mainan balita yang dirancang untuk bisa mengeluarkan suara setiap kali disentuh? Hal itu karena kelompok anak usia ini sedang dalam fase 'penasaran' dengan apapun yang menarik perhatian mereka, termasuk mainan yang dapat mengeluarkan suara ketika ditekan maupun digigit.
Mereka akan berupaya menemukan tindakan mana yang dapat memicu reaksi mainan tersebut, satu diantaranya dengan cara mengigitnya.
Begitu pula saat balita Mums berpikir 'aku penasaran deh, apa yang akan terjadi jika aku menggigit temanku?', saat itu mereka sedang menguji dampaknya seperti apa, mungkin temannya akan menangis dan mengeluarkan suara.
5. Balita merasa kewalahan
Stimulasi berlebihan adalah penyebab umum lainnya dibalik alasan mengapa balita suka menggigit. Saat mereka merasa lelah atau ada banyak hal yang terjadi, kemungkinan besar mereka akan melampiaskan emosinya itu dengan menggigit. Sedangkan jika balita tersebut memainkan permainan yang tenang dan cukup istirahat, mereka cenderung tidak akan menggunakan giginya untuk berekspresi.
Jadi, cobalah untuk mengajak mereka untuk melakukan aktivitas berenergi tinggi dengan memainkan permainan yang menenangkan dan menjalani kebiasaan tidur siang.
Lalu bagaimana cara menghentikan kebiasaan balita suka menggigit?
Tentu saja balita Mums memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa menggigit adalah cara yang baik untuk mengekspresikan kebingungan atau frustasi. Nah, tugas Mums adalah menjauhkan mereka dari perilaku ini secara aman.
1. Tanggapi segera
Mums dapat menggunakan kata-kata kecil namun dengan nada tinggi, suara yang tegas dan serius namun tidak bersifat mengancam. Katakan, "Jangan menggigit,", kemudian arahkan mereka pada sesuatu yang bisa mereka lakukan.
Meskipun mereka sebenarnya tidak memahami apa yang Mums katakan, namun mereka akan segera melakukannya. Mums pun nantinya akan terbiasa menggunakan ekspresi dan nada suara seperti itu untuk mencegah mereka mengulangi kebiasaan menggigit, hingga akhirnya tibalah fase di mana sang anak mampu memahami bahasa dan bisa secara verbal menyampaikan apa yang mereka inginkan.
Selain itu, Mums bisa mengajak orang yang digigit untuk mengarahkan balita Mums ini pada alternatif lain yang dapat menjadi pelampiasan emosinya.
Mums dapat meminta orang yang hendak atau sudah digigit itu untuk mengatakan 'saya tidak mau, main ini saja'. Lalu biarkan anak Mums mengetahui bahwa saat mereka marah atau kesal, ada benda atau permainan yang dapat menjadi pelampiasan rasa tersebut, tanpa harus digigit.
2. Validasi perasaan mereka
Buatlah si anak ini yakin bahwa Mums memahami rasa frustasinya melalui kalimat, "Mama tahu rasanya sangat tidak enak jika ada yang mengambil mainanmu,", setelah itu Mums juga dapat memberikan pelukan erat. Hal ini biasanya dapat membuat anak menjadi lebih tenang.
3. Carilah pemicunya
Jika Mums melihat sang anak selalu memperlihatkan giginya saat teman bermainnya menyentuh mainan favoritnya, maka membeli mainan duplikat dapat menjadi cara ampuh untuk menghentikan langkahnya.
Demikian pula jika balita Mums cenderung menggigit saat mereka lelah atau terlalu terstimulasi, jauhkan mereka dari situasi itu saat mereka telah mencapai batasmya.
Jika balita Mums ini terlanjur menggigit teman sebayanya, pastikan mereka tidak mengambil mainan itu melalui cara yang agresif, karena perilaku ini akan terus berulang dan balita Mums akan menganggap menggigit adalah perilaku yang benar untuk bisa mendapatkan sesuatu, termasuk mainan.
4. Lebih perhatian terhadap orang yang digigit dibandingkan balita Mums
Mums bisa berpura-pura menunjukkan bahwa Mums lebih memperhatikan orang yang digigit, dibandingkan balita Mums sendiri. Karena dengan melakukan ini, Mums dapat menunjukkan contoh rasa kasih sayang dan mengajari anak Mums bahwa mereka tidak dapat menarik perhatian Mums dengan cara menggigit.
Sampaikanlah pujian terhadap perilaku yang baik dan hargai sikap balita Mums dengan dukungan positif saat mereka tidak melakukan tindakan 'baku hantam'. Mums bisa mengatakan 'kamu memberikan kesempatan pada temanmu, tindakanmu sangat bagus'.
5. Awasi balita Mums secara cermat
Semua orang tentu lebih suka menghabiskan waktu untuk bersosialisasi dibandingkan menjadi polisi anak-anak. Namun Mums harus tetap selangkah lebih maju dari sang balita, mengantisipasi dan menghalangi gigitan berikutnya.
Dalam menghadapi balita suka menggigit, Mums juga harus menyingkirkan mainan yang dapat memicu konflik, tawarkan benda yang bisa menjadi alternatif untuk digigit saat merasa kesal dan frustasi, bukan teman bermainnya maupun orang tuanya.
Beri perhatian ekstra terhadap mereka dalam melewati masa-masa sulitnya. Mums, menggigit juga dapat menunjukkan bahwa seorang anak sedang menghadapi penyesuaian yang sulit.
Menyapih, memindahkan sesuatu yang ia sukai atau kehadiran saudara baru adalah perubahan yang dapat membuat anak merasa terguncang. Terkadang sedikit perhatian khusus dari Mums atau ayah dapat menghentikan kebiasaan balita suka menggigit.
Jadilah panutan yang baik untuk mereka, karena balita akan menerima isyarat dari Mums saat berinteraksi. Jadi bersikaplah sebagai panutan yang baik.
Mums, hindari bermain menggunakan cara menggigit, seperti menggigit jari atau menggigit lengannya secara ringan. Hal ini dapat menimbulkan pesan yang beragam dan mereka mungkin akan meniru tindakan tersebut pada anak lainnya.
Kapan harus berbicara dengan dokter anak?
Menggigit adalah respons normal terhadap rasa takut atau frustasi pada balita, namun perilaku ini bisa saja berubah menjadi kebiasaan bagi beberapa balita.
Jika balita Mums masih menggigit Mums atau anak lainnya saat mereka memasuki usia prasekolah, atau jika mereka terus menerus menggigit meskipun sudah ada intervensi, penting untuk membicarakan hal ini dengan dokter anak tentang apa yang harus Mums lakukan.
Melalui bantuan dokter, Mums mungkin bisa menyusun strategi tambahan untuk menggagalkan kebiasaan menggigit dan mengajari mereka berkomunikasi menggunakan cara yang tepat. Dokter anak juga dapat mengevaluasi anak Mums untuk menentukan apakah ada hal lain yang menyebabkan kebiasaan tersebut.
Misalnya, anak-anak dengan gangguan spektrum autisme terkadang akan menggigit jika kebutuhan sensorik oralnya tidak terpenuhi.
Jadi, dalam menghadapi perilaku balita suka menggigit, Mums harus memiliki kesabaran ekstra dan segudang trik agar si anak menghentikan perilaku tersebut sebelum berubah menjadi kebiasaan. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya Mums.
Referensi :
-
# Balita
-
# tumbuh kembang balita