Ella Nurlaila
27 Januari 2025
shutterstock

Apakah Normal Jika Bayi Menangis Tanpa Air Mata?

Saat dilahirkan, bayi akan sering menangis. Pertama-tama karena popoknya basah, kemudian lapar, dan bajunya gatal. Bagi bayi, kehidupan di dunia ini adalah pengalaman yang membingungkan dan penuh gejolak, maka ia menangis. Namun ketika Mums melihat ke matanya, Mums akan menyadari bahwa wajahnya 100 persen kering. apakah normal bayi menangis tanpa air mata? Bagaimana mungkin? Mereka seharusnya sudah tenggelam dalam lautan air mata mereka sendiri setelah menangis berjam-jam.


Bayi menangis tanpa keluar air mata sepenuhnya normal ya, Mums. Selama beberapa minggu pertama kehidupannya, tangisan bayi hanya menghasilkan wajah merah dan tidak ada yang lain. Yuk, pelajari apa alasannya!

Baca juga: Gas Penyebab Bayi Kembung Bisa Berasal dari ASI



Penyebab Bayi Menangis Tanpa Mengeluarkan Air Mata


Ada beberapa penyebab bayi menangis tanpa mengeluarkan air mata di awal-awal setelah dilahirkan:


1. Saluran air mata belum terbentuk

Mata bayi akan mulai mengeluarkan lebih banyak air mata beberapa minggu setelah lahir. Pipi yang basah itu biasanya akan muncul sekitar usia 3 bulan atau bisa jadi sebelumnya.


Hal ini karena saluran air mata bayi masih berkembang setelah lahir, dan wajar jika mereka tidak mengeluarkan air mata selama beberapa bulan pertama. Kelenjar lakrimal mata menghasilkan air mata. Air mata kemudian mengalir di atas mata dan mengalir ke saluran air mata.


Kebanyakan bayi mulai menangis saat berusia sekitar 2 minggu, tetapi beberapa bisa membutuhkan waktu lebih lama. Biasanya pada pemeriksaan usia 2 bulan, air mata sudah keluar.


2. Penyumbatan saluran air mata

Beberapa bayi baru lahir mengalami penyumbatan saluran air mata, yang berarti mereka dapat mengeluarkan air mata tetapi air mata tersebut tidak mengalir dengan baik. Air mata yang terkumpul dapat menghasilkan cairan kuning lengket, yang dapat diobati oleh dokter anakdengan obat tetes atau salep. 


Saluran air mata yang tersumbat dapat datang dan pergi dan umumnya sembuh saat bayi berusia satu tahun. Jika tidak, dokter mata anak mungkin perlu melebarkan saluran tersebut agar tidak terus tersumbat.



3. Demam dan dehidrasi

Pada bayi yang lebih besar yang mengalami demam, menangis tanpa air mata juga bisa menjadi tanda dehidrasi. Hal ini juga dapat terjadi saat anak muntah atau diare. Dalam kasus ini, pastikan bayi mendapat banyak cairan.


Hubungi dokter jika tidak dapat menurunkan demamnya atau jika ia memiliki tanda-tanda dehidrasi lainnya, seperti mulut yang sangat kering atau urin yang terlihat lebih gelap dan berbau lebih kuat dari biasanya.



4. Lahir tanpa saluran air mata

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, bayi lahir tanpa kelenjar yang menghasilkan air mata. Bayi-bayi ini  perlu tangani dokter mata anak.


5. Infeksi

Kadang-kadang, saluran air mata tersumbat sehingga sudut mata bayi terinfeksi. Ini disebut dakriosistitis. Ini bisa serius pada bayi dan perlu diobati. Jadi, jika mata bayi  juga bengkak, merah, atau bernanah,  harus menghubungi dokter.


Bayi baru lahir Anda juga bisa terkena penyakit virus, seperti pilek, atau bahkan mata merah (konjungtivitis). Ini terutama mungkin terjadi jika air mata disertai kemerahan atau keluarnya cairan. 



Apakah normal  bayi baru lahir langsung keluar air mata?

Tidak umum bagi bayi baru lahir untuk menangis  dan keluar air mata sebelum kelenjar lakrimalnya berkembang sepenuhnya. Namun, jika bayi baru lahir berusia minimal 2 minggu dan menangis, kemungkinan besar mereka baru saja mencapai fase "menangis dengan air mata sungguhan".


Jika bayi masih sangat kecil, seperti di bawah 1 bulan, menangis tanpa air mata adalah hal yang wajar. Mums hanya perlu mengawasi dan seharusnya di usia 2-3 bulan, ia sudah mengeluarkan air mata saat menangis. 


Referensi:

  • # Arti Bayi Menangis
  • # Bayi Baru Lahir
  • # Bayi