Apa Itu Screen Time dan Cara Menguranginya pada Anak
Aktivitas menatap layar atau screen time jadi hal yang melekat pada manusia saat ini. Dari mulai ponsel, gadget, komputer atau laptpo, hingga televisi. Tidak hanya orang dewasa, screen time juga menyasar anak-anak bahkan balita.
Yang lebih memprihatinkan, screen time anak tidak hanya didominasi oleh penduduk kota, di pelosok pun, anak-anak sudah terkontaminasi dengan paparan screen time yang begitu massif. Saatnya mengurangi screen time anak agar tumbuh kembangnya optimal.
Apa itu Screen Time dan Batasan untuk Anak
American Academy of Pediatrics sebelumnya merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh terpapar layar sama sekali. Dan anak-anak berusia 2-5 tahun harus dibatasi durasi screen time hanya satu jam atau kurang dalam sehari.
Namun, rekomendasi tersebut ternyata tidak relevan dan sudah diperbaharui, sebab makin meluasnya pengguaan media oleh anak-anak dan keluarga yang memungkinkan adanya screen time anak dalam situasi tertentu.
Berdasarkan rekomendasi AAP terbaru tentang screen time anak adalah :
Bayi hingga usia 18 bulan, hanya boleh melakukan obrolan video, seperti dengan orang tua yang sedang bepergian, keluarga atau kerabat yang tinggal berjauhan.
Balita berusia 18-24 bulan, hanya boleh menonton program berkualitas tinggi yang mesti didampingi oleh orang tua atau orang dewasa lainnya.
Anak-anak prasekolah berusia 2-5 tahun, tidak lebih dari 1 jam sehari program berkualitas tinggi, ditonton bersama-sama.
Anak-anak usia 6 tahun ke aras, orang tua harus menetapkan batasan yang konsisten mengenai waktu yang dihabiskan untuk screen time anak dengan berbagai jenis media yang digunakan. Selain itu orang tua juga harus memastikan screen time anak tersebut tidak menggantikan waktu tidur dan aktivitas fisik lainnya.
Remaja dan dewasa, dua jam per hari.
Membatasi waktu pemakaian perangkat juga membantu orang tua mengawasi lebih dekat apa yang dialami anak-anak di internet dan media sosialnya.
Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak screen time anak maupun pada orang dewasa. Sama seperti anak-anak, dampak screen time berlebihan juga berlaku bagi orang dewasa. Screen time yang berlebihan membuat semua orang mengalami risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya termasuk gangguan tidur dengan segala dampak negatifnya.
Untuk anak-anak, terutama remaja, terdapat penelitian mengenai dampak negatif screen time dan hubunganannya dengan kecemasan, depresi, dan mengurangi jumlah waktu untuk tidur, belajar, bermain aktif di luar ruangan.
Cara Mengurangi Screen Time pada Anak
Dari dampak buruk screen time anak yang telah disebutkan tadi, segera kurangi screen time pada anak dengan cara :
Tetapkan jadwal
Buat kesepakatan tentang jadwal screen time anak setiap harinya. Hal ini bertujuan mengatur screen time sesuai rekomendasi yang telah dianjurkan, dan mengurangi risiko terpapar screen time berlebihan bahkan kecanduan.
Interaksi dengan anak
Di sela kesibukan, orang tua mesti meluangkan waktu setiap hari untuk berbicara tatap muka dengan anak-anak. Berikan perhatian penuh dengan begitu anak merasa nyaman dan mau menghabiskan waktu bersama orang tuanya.
Jauhkan gadget dari jangkauan
Di luar jadwal screen time, simpan atau jauhkan gadget dari jangkauan. Lakukan pengisian data di tempat tersembunyi agar tidak menarik perhatian anak-anak.
Ciptakan zona bebas gadget di rumah
Jadikan ruang makan keluarga sebgaai zona bebas gadget. Ini cara paling mudah untuk rehat sejenak dari gadget dan fokus pada aktivitas makan bersama yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Selain ruang makan, kamar tidur juga bisa jadi area bebas gadget di rumah.
Aktivitas di luar
Lakukan aktivitas di luar rumah, sekadar berjalan-jalan santai di komplek, atau bermain di lapangan, di taman atau fasilitas publik sekitar tempat tinggal. Jangan membawa gadget, agar bisa fokus bermain. Aktivitas di luar ruangan akan meningkatkan hormon endorfin yang memberikan perasaan bahagia di otak, meningkatkan suasana hati dan menyehatkan fisik.
Jadilah teladan
Terkadang perbuatan jauh lebih efektif ketimbang hanya kata-kata perintah. Jika ingin anak mematuhi aturan pembatasan gadget, orang tua mesti memberikan contoh nyata untuk tidak terlalu lama dalam screen time di rumah. Sehingga anak melihat langsung, perliku orang tua terhadap gadget.
Mums, kita hidup di dunia serba digital yang mustahil mengabaikan screen time setiap harinya. Bijaklah membuat aturan, kuncinya adalah konsiten dan berikan contoh yang nyata. Pastikan anak-anak memahami dan mematuhi aturan atau kesepakatan yang telah dibuat.
Selain itu penting untuk memberikan atau memfasilitasi aktivitas lain yang lebih bermanfaat seperti bermain di luar, bersepeda bersama, olah raga bersama, dan banyak lagi. Sehinga screen time anak bisa dikurangi secara perlahan dan sigifikan.
Referensi :
Mayoclinic. 6-tips-to-reduce-childrens-screen-time
Verywellfamily. set-limits-on-kids-screen-time
-
# Radiasi Handphone
-
# Anak