Suka Minuman Kekinian Tinggi Gula, Awas Ini Bahaya Minuman Manis!
Banyaknya informasi tentang bahaya minuman manis tak kunjung membuat orang jera. Minuman manis yang dijual di pasaran makin jadi incaran. Hasilnya, beragam penyakit yang bersumber dari minuman manis kini diidap oleh mereka yang berusia muda.
Bahaya minuman manis mungkin tidak dirasakan saat ini tetapi di masa tua nanti. Namun, tidak sedikit pula mereka yang berusia muda sudah mulai merasakan risiko bahaya minuman manis yang sering dikonsumsi.
Fakta Bahaya Minuman Manis
Minuman manis merupakan produk minuman yang ditambahkan berbagai jenis pemanis tambahan baik yang sintetis maupun nonsintetis. Seperti gula jagung, sirup jagung, gula merah, gluksa, fruktosa, madu, dan beberapa lainnya. Apapun jenisnya, minuman manis yang dikonsumsi memiliki risiko bagi kesehatan.
Sejumlah fakta bahaya minuman manis di antara dikaitkan dengan penambahan berat badan, menjadi penyebab berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, kerusakan gigi terutama gigi berlubang, serta asam urat.
Bahaya minuman manis lainnya menurut sebuah penelitian jangka panjang di Amerika Serikat yang mengamati dampak minuman manis, hasilnya menunjukkan peningkatan risiko kematian dini sebesar 20% akibat mengonsumsi 2 atau lebih minuman manis perhari.
Jenis minuman manis yang beredar di pasaran seperti minuman teh dan kopi kekinian, soft drink, jus, minuman berenegi termasuk minuman kemasan yang banyak diminati anak-anak.
Penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrion menyebutkan bahwa aktivitas fisik tidak serta merta menghilangkan implikasi kesehatan dari mengonsumsi minuman manis dan risiko penyakit kardiovaskular.
Lebih detail penelitian itu menyebutkan orang yang mengonsumsi minuman manis lebih dari dua kali seminggu memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular meskipun mereka melakukan aktivitas fisik. Bagi mereka yang mengonsumsi minuman tersebut setiap hari, risikonya semakin tinggi.
Asupan gula berlebih dapat menyebabkan peradangan kronis dan obesitas yang merupakan salah satu faktor pemicu penyakit kardiovaskular.
Bahkan, masih dari penelitian yang sama, disebutkan jika mereka melakukan aktivitas fisik berdurasi 150 menit selama seminggu, hal ini tidak sebanding dengan dampak bahaya minuman manis yang dikonsumsi.
Para ahli merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi soda sama sekali dan beralih ke air putih. Jika pun harus minum kopi atau teh tanpa tambahan gula.
Minuman manis yang ditambahkan pemanis dari berbagai bentuk gula ini, dapat menyebabkan perubahan pada komunitas bakteri alami di usus yang memicu peningkatan penumpukan plak atau aterosklerosis di arteri utama seperti jantung, saraf, tulang belakang dan lainnya. Padahal bakteri-bakteri tersebut berperan penting dalam mendorong atau mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Selain itu, minuman yang dimaniskan dengan gula tambahan memengaruhi olahraga dan kesehatan jantung. Artinya minuman berbahan dasar gula tinggi dapat menggagalkan efek menguntungkan dari olahraga. Meskipun olahraga dapat menurunkan tingkat peradangan dalam tubuh, namun di sisi lain minuman manis justru meningkatkannya.
Faktanya, ketika selesai berolahraga, berapa banyak orang yang langsung mengonsumsi minuman manis. Sungguh ironis, bukan?
Cara Mengurangi Minuman Manis
Setelah memahami bahaya minuman manis, saatnya ganti minuman manis dengan minuman yang lebih sehat. Sebab terlalu banyak tambahan gula dapat menyebabkan peradangan kronis dan obesitas yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit degeneratif lainnya.
Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi air putih, kopi dan teh tanpa gula. Air yang diberi tambahan mentimun, lemon jauh lebih sehat ketimbang jus buah dengan gula berlimpah.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan hanya sekitar enam sendok teh gula setiap hari untuk wanita dan sembilan sendok teh gula setiap hari untuk pria.
Sulit memang menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman manis. Mulailah beralih ke alternatif minuman yang lebih sehat secara bertahap. Minuman pengganti yang jauh lebih sehat di antaranya air putih, air putih dengan irisan lemon, jeruk nipis, mentimun, dan semangka. Air soda tanpa gula atau minuman rendah kalori lainnya. Teh dan kopi tanpa gula, coklat panas rendah kalori, susu rendah lemak.
Mums, setelah mengetahui sejumlah bahaya minuman manis, saatnya kurangi mengonsumsi minuman manis agar terhindar dari risiko penyakit kronis.
Referensi :
WebMD. what to know liquid sugar
-
# Gula
-
# Diabetes
-
# Penyakit Kronis
-
# TD Prediabetes
-
# Minuman