Amanda Sagarmatha
31 Maret 2024
Shutterstock

8 Cara Menyapih Anak yang Efektif

Pemberian ASI sebagai makanan terbaik untuk bayi, disarankan secara eksklusif 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun. Hal ini karena ASI masih memberikan manfaat besar untuk bayi, meskipun ia sudah mulai makan makanan padat di usia 6 bulan. Terkadang, karena satu dan lain hal, Mums terpaksa menyapih sebelum anak berusia 2 tahun. Di sinilah tantangan menyapih dimulai. Segala cara menyapih anak sudah dicoba tetapi gagal.

Cara menyapih anak zaman dahulu mungkin sudah tidak lagi sesuai dengan zaman sekarang, misalnya dengan mengolesi payudara dengan hal yang tidak disukai bayi: minyak kayu putih atau brotowali yang pahit. Lalu cara menyapih anak yang efektif itu seperti apa?


10 Cara Menyapih Anak yang Efektif 

Sebelum mencoba cara menyapih anak berikut ini, Mums ada baiknya berkonsultasi dengan konsultan laktasi terlebih dahulu untuk mendiskusikan cara yang tepat. Terutama jika Mums ada riwayat mengalami kesulitan dalam menyusui, seperti mastitis atau saluran ASI yang tersumbat. Berikut cara-cara menyapih anak dan tahapannya:


1. Kenali tanda-tandanya

Jika Mums ingin mulai menyapih di usia 6 bulan atau tepat sebelum si Kecil memasuki tahap MPASI, berikut tanda-tanda kalau si Kecil sudah siap makan makanan padat:

  • Sudah bisa menopang kepalanya dengan tegak.

  • Duduk tegak dengan dukungan.

  • Menunjukkan minat pada makanan.

  • Tidak ada lagi refleks menjulurkan lidah.


  • Baca juga: Usia Tepat Mengajarkan Anak Memakai Sepatu Sendiri

    2. Tetapkan jadwal

    Saat Mums bersiap untuk berhenti menyusui, kapanpun usia si Kecil, berikan waktu satu bulan penuh untuk menjalani prosesnya. Sebagian proses menyapih butuh waktu. Sebaiknya jangan menyapih saat  terjadi perubahan besar pada si Kecil, misalnya saat si Kecil sedang tumbuh gigi, sedang pindah rumah, atau memulai tempat penitipan anak yang baru. 


    3. Kurangi sesi menyusui secara bertahap

    Mengurangi sesi menyusui secara pertahap adalah cara menyapih anak yang sangat direkomendasikan. Mums dapat mulai dengan menghentikan satu sesi menyusui saja dalam seminggu, misalnya sesi menyusui di siang hari. Kemudian, secara bertahap hentikan pemberian ASI atau rentangkan waktu antar sesi menyusui, sampai Mums dapat menghilangkan sesi menyusui di malam hari atau menjelang tidur, di mana ini adalah saat paling susah untuk menyapih. 

    Mengurangi sesi menyusui secara bertahap juga akan mengurangi risiko pembengkakan di payudara Mums, yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran atau mastitis.


    3. Ubah rutinitas dengan si Kecil 

    Buat si Kecil nyaman dengan mengalihkan perhatiannya dari ASI, misalnya bermain dengan mainan kesukaan atau membaca buku. Cobalah untuk mengubah rutinitas si Kecil, yakni dengan dibantu oleh Dads. Jika menyapih di malam hari sangat sulit, biarkan Dads yang menidurkan anak. 


    4. Tetap berikan rasa nyaman 

    Meskipun tidak dengan menyusui, temukan cara baru untuk tetap memupuk kedekatan dengan si Kecil, misalnya dengan tetap memeluk, menggendong, menepuk-nepuk punggungnya, atau menghabiskan waktu berdua yang berkualitas dengan aktivitas yang membuat ia terstimulasi secara emosional.


    5. Biarkan si Kecil memimpin

    Beberapa anak memegang kendali saat disapih. Jika Mums tidak keberatan si Kecil mengambil keputusan, maka gunakan strategi "jangan menawarkan dan jangan menolak" yang telah terbukti manjur. Singkatnya, Mums akan menyusui ketika si Kecil minta, tetapi bukan Mums yang menawarkan kepadanya duluan. Ini bukan cara menyapih anak yang tercepat, tetapi memastikan kebutuhan si Kecil terpenuhi.


    6. Minta tolong orang lain 

    Jika si Kecil menolak minum susu botol dan hanya mau menyusu langsung, cobalah orang lain yang memberikannya.. Mums sebisa mungkin berada di ruangan lain yang tidak terlihat. 


    7. Jangan putus asa 

    Di awal menyapih normal, jika si Kecil menolak, Mums jangan menyerah. Ini mungkin berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Yakinlah, setelah satu atau dua hari bersedih karena berpisah dengan payudara Mums, sebagian besar anak akan mulai mau minum dari botol atau sippy cup tanpa masalah. Bayi yang sehat umumnya makan ketika ia cukup lapar, tidak peduli seberapa besar keinginannya untuk menyusu.


    8. Cek kondisi emosi Mums sendiri

    Bukan anak saja yang menyesuaikan diri dengan proses penyapihan. Mums pun harus menghadapi pusaran emosi. Mums pasti akan merasakan kehilangan momen indah menyusui bayi Mums dan ini bisa sangat emosional, meskipun keinginan untuk berhenti menyusui pun cukup kuat. Cobalah validasi perasaan Mums dengan bicara dengan orang tua lain yang pernah mengalaminya. 


    Itu tadi 8 cara menyapih anak yang bisa jadi efektif untuk dilakukan. Sekali lagi, tidak ada cara yang benar atau salah saat menyapih. Pakai cara yang membuat Mums dan si Kecil nyaman, dan pastikan si Kecil tetap mencapatkan asupan makanan yang baik, meskipun tidak lagi mendapatkannya dari ASI. Selamat menyapih si Kecil, Mums. (Ella/AS)


    Referensi

    • # Bayi & Balita
    • # TBN MPASI
    • # TBN 2 Tahun