Cara Mengatasi 6 Masalah Anak di Tahap Prasekolah
Prasekolah merupakan masa yang menyenangkan sekaligus menakutkan bagi anak-anak, termasuk buat orang tua. Di satu sisi, masa ini menandai tonggak baru saat anak melangkah ke sekolah formal. Masa ini menawarkan kesempatan buat si kecil untuk mendapatkan teman baru, mempelajari keterampilan baru, dan membangun kebiasaan baik.
Namun di sisi lain, lingkungan baru ini menghadirkan tantangan yang unik bagi kelompok usia mereka. Beberapa anak mungkin merasa cemas karena jauh dari rumah dan orang tua mereka untuk pertama kalinya, sementara anak lain mungkin sangat pemalu sehingga kesulitan berbicara dengan teman sekelas mereka.
Jika si kecil mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan prasekolah, Mums tidak perlu khawatir. Mums bisa belajar dari sekarang, beberapa masalah yang dialami selama masa prasekolah lengkap dengan solusinya.
6 Masalah Saat Anak Masuk Prasekolah
Mungkin ada banyak masalah yang akan si kecil hadapi dan menjadi masalah orang tuanya, namun berikut ini adalah masalah yang paling sering ditemui:
1. Kecemasan akan perpisahan
Rasa cemas akan berpisah dengan orangtua merupakan hal yang umum bagi anak-anak usia prasekolah dan taman kanak-kanak. Tentu saja mereka merasa gugup saat pertama kali masuk sekolah karena ini adalah pertama kalinya mereka menghabiskan waktu lama jauh dari rumah.
Mereka masih dalam tahap belajar untuk menjauh dari Mums. Mereka mungkin merasa tidak nyaman jauh dari orang tua mereka, terutama saat mereka ditinggal di tempat yang tidak dikenal seperti sekolah.
Ketakutan bukanlah perasaan yang mudah untuk diatasi sendiri oleh si kecil. Untungnya, ada banyak strategi yang dapat Mums gunakan untuk membantu mereka mengatasi perasaan tertekan mereka.
Mulailah dengan mengakui dan berempati dengan perasaan mereka. Mengatakan "Bunda mengerti perasaan adek, dan tidak apa-apa kok kalau adek cemas dan takut" dapat membantu si kecil mengatasi emosi yang tidak menyenangkan ini. Kemudian, yakinkan di kecil kalau Mums akan menjemut setelah sekolah dan bahwa mereka akan baik-baik saja dengan ibu guru dan teman baru.
2. Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru
Bagi kebanyakan mutrid baru, sekolah tidak terasa seperti rumah. Bagi mereka, rumah adalah tempat yang aman, sedangkan lingkungan yang baru dan tidak dikenal seperti sekolah adalah kebalikannya.
Memiliki rutinitas baru, bertemu orang baru, dan berada di lingkungan baru dapat membuat si kecil kewalahan. Jadi, wajar saja jika mereka merasa tidak nyaman selama beberapa hari pertama di sekolah.
Jika si kecil mengalami kesulitan beradaptasi dengan sekolah, Mums dapat memberikan dukungan dengan memberi mereka waktu dan ruang untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Jangan dipaksakan.
Sembari yakinkan mereka terus-menerus dan dorong mereka untuk menghadapi ketakutan dan kekhawatiran mereka kepada Mums, dan membantu mereka menyadari bahwa sekolah adalah tempat yang aman.
3. Sulit berteman
Setiap anak bersosialisasi dengan cara yang berbeda. Ada anak yang mudah mendapatkan teman baru, sementara anak lain cenderung ragu-ragu dan malu. Sebagai orang tua, tugas Mums adalah mengetahui dan memahami bagaimana si kecil berinteraksi dengan teman sebayanya. Termasuk tipe pemberani atau harus dibantu?
Mengembangkan keterampilan sosial bisa dimulai di rumah. Mums lebih sering mencontohkan interaksi yang positif, penuh rasa hormat, dan penuh perhatian dalam keluarga, sehingga anak dapat menirunya. Biarkan anak bermain dengan anak-anak lain di sekitar lingkungan rumah juga dapat membantu mereka berteman dan pintar membangun hubungan sebelum mulai bersekolah.
4. Suliat mengomunikasikan pikiran dan perasaan mereka
Komunikasi juga merupakan salah satu masalah yang paling umum di taman kanak-kanak dan prasekolah. Meskipun sebagian besar anak dapat menyampaikan pikiran mereka dengan jelas dalam bahasa ibu mereka, hal yang sama tidak berlaku untuk bahasa kedua. Dan terkadang, beberapa balita mungkin mengalami keterlambatan bahasa, yang membuat berbicara menjadi tugas yang berat.
Latih dan dorong si kecil untuk mengomunikasikan pikiran mereka dengan mengajaknya bicara sesering mungkin. Melakukan percakapan ini membuat anak percaya diri mengungkapkan pikiran dan apa yang dirasakannya.
5. Bekerja kelompok
Di kelas, sering kali anak-anak diminta untuk berkegiatan kelompok , tujuannya melatih anak-anak bebekerja sama satu sama lain. Kerja sama tim merupakan keterampilan sosial yang penting untuk dikembangkan di usia muda. Namun, jika si kecil mengalami kesulitan mengikuti kegiatan ini, mereka jadi enggak nyaman di kelas. Hal ini juga dapat menyebabkan perasaan kesepian dan terisolasi.
Coba Mums lakukan melakukan strategi khusus untuk membantu si kecil berinteraksi dengan orang lain dan berfungsi dalam kelompok.
6. Merasa Bosan di Kelas
Anak-anak dikenal memiliki rentang perhatian yang pendek dan ledakan energi yang acak. Rata-rata, anak-anak prasekolah hanya dapat fokus pada tugas tertentu hingga 12 menit.
Harus diakui, lingkungan sekolah dan cara guru mengajar bisa menjadi membosankan, terutama jika tidak cukup menarik bagi si kecil. Karena itu, mereka mungkin jadi usil dan mengganggu kelas untuk membuang kebosanan mereka.
Untungnya, prasekolah adalah tempat pelatihan yang sempurna untuk melatih anak fokus. Pertimbangkan untuk menghubungi guru mereka untuk bertukar pikiran bagaimana biar anak Mums tidak bosan.
Referensi:
-
# Anak
-
# Anak Cerdas